Sebagaimana yang kita ketahui, hari kebangkitan dan hari pembalasan atau yang lebih dikenal hari kiamat adalah rukun iman yang kelima yang wajib kita imani bersama. Pada zaman jahiliyyah, banyak dari mereka tidak beriman pada hari kiamat ini, orang itu mengira bahwa setelah kematian kita di dunia ini tidak ada lagi kehidupan setelahnya. Sesungguhnya ini perkara yang salah, karena setelah kematian kita didunia ini masih ada namanya kehidupan kita di akhirat.Sesungguhnya Allah subhanu wata’ala berfirman di kitabnya yang mulia, yang berbunyi:
اِعلَمُوا أَنَّما الحَياةُ الدُنيَا لَعِبٌ ولَهوٌ
“ ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu permainan dan hal yang sia-sia.
Dari ayat yang diatas kita dapat menyimpulkan bahwasanya kehidupan dunia itu hanyalah sementara seperti seorang musafir yang berhenti sejenak untuk mencari perbekalannya dan tujuannya belum terlihat. Dan kita di dunia ini hanya singgah untuk mengumpulkan bekal agar menggapai kehidupan yang kekal yaitu surga allah subhanahu wata’ala.
Hari kiamat adalah hari yang sangat dahsyat yang dimana gunung-gunung bertabrakan, langit terpecah belah dan tidak ada yang sanggup merasakan dan menahan azab pada hari itu. Yang diperuntukkan kepada orang orang yang telah menduakan Allah subhanahu wata’ala,dan di hari itu manusia lari dan meninggalkan saudaranya, ibu bapaknya, istrinya dan anak anaknya sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman disurat Abasa ayat 34 sampai 36 yaitu :
يَومَ يَفِرُّ المَرءُ مِن أَخِيهِ وَاُمِّهِ وَأَبِيهِ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ
‘’ Hari yang dimana orang orang lari dari saudaranya dan dari ibu dan bapaknya dan istrinya dan anak-anaknya
Dan sesungguhnya kita hanya memiliki dua tempat kembali, yaitu antara surga dan neraka.
Neraka adalah negeri bagi orang-orang yang membangkang dan orang-orang yang lebih mengutamakan dunia. Neraka adalah negeri kesengsaraan abadi dan memiliki azab yang pedih. Negeri didalamnya Allah menghimpun beragam azab bagi orang-orang yang angkuh.
Negeri yang dasar lubangnya jauh, Azabnya pedih, pakaian penghuninya berasal dari timah dan besi dan ditimpakan kepada penghuninya rasa lapar yang menyakitkan, rasa haus yang sangat menyiksa. Mereka memohon limpahan makanan dan minuman, mereka pun di tolong dari siksa itu dengan siksa lain yang lebih pedih. Diberikan kepada mereka air seperti lelehan timah panas, yang beraroma busuk dan panasnya yang tak tertahankan. Apabila didekatkan kewajah mereka, niscaya kulit dan daging wajah mereka berjatuhan dan apabila dimasukkan kedalam perut mereka niscaya mendidihlah lambung-lambung mereka.
Adapun Surga, Surga adalah negeri yang bangunan-bangunan dan rumah-rumahnya nyaman bagi para penghuninya. Negeri, dimana setiap jiwa bisa memuaskan hasrat dan cita-citanya. Kebun-kebunnya segar dan taman-tamannya indah menawan, yang menjadi tujuan wisata dahulu yg mereka rindukan.
Negeri didalamnya ada bidadari-bidadari berakhlak mulia nan rupawan, Allah himpun didalam diri mereka kecantikan yang luar biasa, perawan, muda, lagi sebaya. Sungai-sungainya mengalir tanpa terbendung, naungannya terbentang sangat luas dan kebaikannya mengalir deras tanpa batas.
Penyeru berseru di penjuru surga, memberi kabar gembira kepada segenap penghuninya akan langgengnya kenikmatan secara terus-menerus, “sesungguhnya kalian akan hidup dan tidak akan mati selamanya. Kalian akan selalu sehat dan tidak akan pernah sakit selamanya. Kalian tetap dalam usia muda dan tidak akan menua selamanya. Ridho Allah Yang Maha Mulia terus menyertai kalian dan allah tidak akan murka kepada kalian selamanya”. Hendaklah orang-orang berupaya menggapai negeri indah semisal ini, untuk berloba-lomba dalam amalan yang menghantarkannya kesana.
Sungguh mengherankan! Bagaimana mungkin pendamba negeri indah ini hanya lelap tertidur?! Bagaimana mungkin pelamarnya tidak bersedia membayar maharnya?! Bagaimana mungkin bisa nyaman tinggal di negeri fana ini setelah mendengar berita-berita tentangnya?! Jalan menuju kesana begitu mudah bagi siapa yang dimudahkan oleh allah. Jalannya yaitu hanya menunaikan perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangannya, taubat dan berserah diri kepada-Nya.
Oleh karena itu, kita harus menyambut kedatangan hari yang kekal ini dengan amalan-amalan sholeh, karena tidak ada yang mengetahui kapan datangnya hari tersebut, kecuali Allah subhanahu wata’ala semata. Dan rasulullah shallahu alaihi wassallam pernah ditanya oleh seorang sahabat tentang kapan datangnya hari kiamat ini
ياَ رَسُولَ اللهِ مَتَى السَّاعَة ؟ وَ قَالَ رَسُولُ اللهِ مَا أَعدَدتَ لَهاَ؟
“ Yang Artinya : Wahai Rasulullah kapan datangnya hari kiamat? Dan Rasulullah ﷺ bersabda: “apa yang engkau persiapkan untuknya ?”
Dari hadist diatas kita mengetahui sesungguhnya rasulullah menyuruh kita agar mempersiapkan amal-amal kita yang dapat menyelamatkan kita pada hari kiamat ini karena hari kiamat ini sudah amat dekat, yang dimana kita masih mempunyai kesempatan sebelum kita semua terlambat.
Ya Allah,kami memohon kepada-Mu surga dan apa-apa yang mendekatkannya yang mencangkup perkataan, perbuatan dan keyakinan dan kami berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa-apa yang mendekatkannya yang mencangkup perkataan, perbuatan dan keyakinan. Sesungguhnya Engkau maha mulia lagi maha penyayang.
و صَلىَ الله و سلّم على نبينا محمد و على اهله و أصحابه و سلَّم